Merdeka dan Malaysia Day bukan hanya hari libur umum setiap tahun, tetapi pengingat tentang apa artinya berdiri bersama sebagai orang Malaysia. Dan jika ada satu hal yang dapat menyatukan kita, itu pasti makanan. Dari toko desa hingga trotoar, makanan tidak hanya memenuhi perut, tetapi juga membangun persahabatan lintas budaya, serta sebagai benang halus yang menyatukan keragaman kita.
Saat ini, tren dan video menular sering memengaruhi pilihan makanan kita. Jadi pertanyaannya adalah: apakah kita makan karena budaya atau karena popularitas?
Pertanyaannya telah menjadi fokus sesi panel “Popularitas vs Kualitas: Yang mana pilihan?”, Bersamaan dengan peluncuran Redbus Food Map Malaysia, platform baru untuk membantu pelancong menemukan lokasi makanan harus dicoba secara nasional.
Panel ini menampilkan Chin Ren Yi (co -founder Myburgerlab), Hadi Salleh (Pencipta Konten Makanan), dan Krishnan Ramaswami (Chief Business Officer, Redbus), yang berbagi pandangannya tentang arah dunia kuliner Malaysia dan mengapa setiap makan memiliki kisahnya sendiri.
1. Tradisi Tetap Bernilai Meski di Era TikTok
Beberapa restoran populer bukan karena tren, tetapi karena mereka secara tradisional. Misalnya, Toll Rice Rice, Kuala Terengganu dimulai sebagai favorit di pinggir jalan, dan popularitasnya tetap dari pelanggan setia yang menyebarkan kisah nyata di media sosial.
2. Makanan adalah faktor utama dalam bahasa Malaysia
“Makanan menggerakkan kita. Ini salah satu alasan terbesar orang Malaysia memulai liburan.” – Krishnan Ramaswami, Redbus
Banyak orang Malaysia memilih tujuan liburan berdasarkan makanan di daerah tersebut. Terkadang itu bukan karena objek wisata, tetapi karena satu kali makan. Misalnya, Bee Hwa Cafe, Penang. Char Kuey Teow, digoreng dengan api arang, menarik pengunjung dari seluruh negeri.
3. Keaslian Tak Hilang, Cuma Berevolusi
“Kita bisa tetap setia pada aslinya sambil beradaptasi dengan tren.” – Hadi Salleh, Konten Pembuat Makanan
Orisinalitas tidak berarti menolak perubahan. Banyak restoran sekarang memberikan pernapasan modern pada tradisi. Misalnya, Village Park, Damansara Uptown. Dikenal karena nasi berlemak ikonik, itu tetap menjadi pilihan orang biasa terlepas dari posisi dan bertahan hidup tanpa tipuan, hanya dengan konsistensi.
4. Rasa lokal membuatnya istimewa
Setiap negara bagian memiliki identitasnya sendiri, dibentuk oleh bahan, budaya, dan komunitas lokal. Misalnya, Raja Patin HQ, Temerloh. Patin Tempoaya dengan resep 13 bahan herediter sehingga merupakan bukti bahwa rasanya melambangkan jiwa suatu tempat.
5. Fusi telah lama menjadi identitas Malaysia
Fusion bukan tren baru. Selama abad yang lalu, Malaysia telah menggabungkan masakan Cina, Melayu, India, dan kolonial. Hidangan ikon kami saat ini lahir dari pertukaran budaya berkelanjutan. Contoh: Jonker 88, Malaka. Laksa Baba dan Madam Berikut adalah simbol selera historis dan relevan.
Satu negara, seribu rasa
Budaya makanan Malaysia bukan hanya tentang keragaman, tetapi juga tentang kisah di baliknya. Setiap makan adalah kisah migrasi, adaptasi, dan kenangan.
Redbus Food Map Malaysia sekarang siap menjadi panduan bagi pecinta makanan, dari warisan jalanan hingga makanan baru -baru ini.
Rencanakan perjalanan makan berikutnya dengan kode foodmap dengan diskon tiket bus RM10 melalui aplikasi atau situs web Redbus.
The post Food Map Malaysia: Dari Warisan Jalanan ke Trend TikTok appeared first on Siakap Keli.
Game News
Berita Olahraga
News
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Teknologi
Seputar Teknologi
Drama Korea
Resep Masakan
Pendidikan
Berita Terbaru
Berita Terbaru
Download Film
Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.