Menghirup Inhaler, Obat Asma, Minyak Wangi Ketika Puasa

Hal itu dibolehkan, karena sifatnya gas, bukan materi. Apalagi bagi yang tidak bisa menghindari seperti juru masak di dapur yang tiap harinya mencium aroma sedap asap makanan, atau pengidap asma yang amat tergantung dengan obat semprot asmanya.

Dalam salah satu kitab aliran Syafi’i, Syaikh Sulaiman bin Manshur Al Jamal Rahimahullah berkata:

Karena ini bukan mata air, maka diambil kesimpulan bahwa masuknya asap yang mengandung bau kemenyan atau benda lain ke dalamnya tidak membahayakan, meskipun dilakukan dengan sengaja.

“.. karena itu bukan materi. Dari sinilah bahwasanya sampainya asap wewangian bukhur (dupa) atau lainnya sampai ke rongga perut tidaklah masalah, walau dia sengaja melakukannya.” (Hasyiyah Al Jamal, 2/318)

Sedangkan tokoh Hambali, Imam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan:

Mencium wangi-wangian yang harum diperbolehkan bagi orang yang berpuasa.

“Mencium parfum sah-sah saja bagi yang sedang berpuasa.” (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Fatawa Al Kubra, 5/376)

Mufti Saudi pada masanya, Syekh Bin Baaz berkata:

Inhaler asma tidak membatalkan puasa karena merupakan gas terkompresi yang masuk ke paru-paru dan bukan melalui makanan, serta selalu dibutuhkan di bulan Ramadhan dan di waktu-waktu lainnya.

Semprotan asma tidak membatalkan puasa karena itu adalah gas yang ditekan kearah paru-paru dan bukan makanan, dan dia selalu membutuhkannya baik di Ramadhan atau di luar Ramadhan. (Fatawa Ad Da’wah no. 997)

Wallahu A’lam

Farid Nu’man Hasan

Terkait