Pengertian Istilah/Ucapan Dalam Dunia Tasawuf

PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum ustadz izin tanya,sy pernah mendengar ucapan seorang ustadz dari tasawuf,katanya klw kita sholat bukan kita yg sholat,tapi Allah lah yg sholat,apakh benar pemahaman ini ustadz… (+62 823-7083-xxxx)

JAWABAN

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Yang paling tahu makna ucapan tersebut tentu pengucapnya, arah dan maksudnya ke mana. Apalagi dalam dunia tasawwuf, seringkali mereka mengucapkan kalimat-kalimat yang bermakna ganda.

Namun demikian, jika sebuah kalimat sudah muncul di publik tentu publik akan memberikan respon sesuai apa yang dipahaminya. Maka, ucapan tersebut bisa saja direspon atau dikomentari sebagai berikut:

– Jika maksudnya Allah Ta’ala-lah yang membuat seseorang mampu mengerjakan shalat, memiliki kehendak untuk shalat, kalau bukan karena izin-Nya tentu tidak ada yang mampu melaksanakannya.

Maka, jika ini maksudnya maka kalimat tersebut benar, sejalan dengan firman Allah Ta’ala:

Bukan kamu yang membunuh mereka, tetapi Allah yang membunuh mereka. Dan kamu tidak melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah yang melempar, agar Dia menguji orang-orang yang beriman dengan perantaraan-Nya. Sungguh suatu ujian yang baik dari Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Maka (sebenarnya) yang membunuh mereka bukanlah kamu, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, melainkan Allah yang melempar. (Allah melakukannya untuk menghancurkan mereka) dan untuk memberikan kemenangan kepada orang-orang yang beriman, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Anfal : 17)

Ayat lainnya:

Dan Tuhan menciptakan Anda dan apa yang Anda lakukan

padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu kerjakan. (QS. Ash-Saffat : 96)

– Tapi, kalau maksud kata itu adalah Allah Ta’ala menjelma pada orang yang berdoa, atau menyatu hakikatnya (wihdatul wujud) pada orang itu. Nah, demikianlah paham yang dinyatakan sesat dan kafir oleh para ulama seperti Imam An Nawawi, Imam Ibnu Katsir, Imam As Subki, Al Qadhi ‘Iyadh, dll.

Wallahu A’lam

Farid Nu’man Hasan

Terkait